Hi, guest ! welcome to blogsumitro. | About Us | Contact | Register | Sign In

Penerapan dan Pengembangan Pembelajaran berbasis Internet di Madrasah Aliyah Cokroaminoto Kabupaten Gorontalo



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia dengan segala lingkungan yang pernah ia alami dan diseluruh umur yang dia miliki serta dalam bentuk interaksi seperti apapun. Pada hakekatnya kehidupan itu mengandung unsur
pendidikan, karena adanya interaksi dengan lingkungan, baik antara manusia dengan manusia, manusia dengan mahluk ciptaan Allah SWT yang lain maupun manusia dengan sang Kholiq yaitu Allah SWT.
Adapun pendidikan dalam batasan yang sempit adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan di lembaga pendidikan formal. Kemudian pendidikan dalam makna terbatas adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah yang dilaksanakan atau diselenggarakan dalam bentuk pendidikan formal (sekolah), non formal (masyarakat) dan informal (keluarga) serta proses pendidikan tersebut dilaksanakan sepanjang hidupnya.[1]
Manusia memiliki kedudukan sebagai abdullah dan khalifatullah, maka dengan ilmu yang didapat dari pendidikan dan pengalamannya akan menjadikan salah satu faktor manusia tersebut sukses berperan sebagai abdullah dan khalifatullah. Sehingga manusia yang memiliki ilmu dan pengalaman yang banyak sangat dihargai dan diharapkan untuk dapat menjaga keseimbangan kehidupan di dunia dalam bentuk khalifatullah dan menjadi mahluk yang disayangi sang Khaliq dalam bentuk abdullah.
Al-Quran juga menjelaskan bahwa orang yang mempunyai wawasan ilmu pengetahuan yang didapatkan melalui proses pendidikan mempunyai kedudukan yang tinggi disisi Allah SWT sebagaimana firmannya dalam Al-Qur’an  surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sŒÎ) Ÿ@ŠÏ% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿtƒ ª!$# öNä3s9 ( #sŒÎ)ur Ÿ@ŠÏ% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ׎Î7yz ÇÊÊÈ
Terjemahan:
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Mujadalah : 11)[2]
Dari ayat di atas sangat jelas sekali terlihat jika orang-orang yang berilmu mendapat kedudukan yang lebih tinggi dari orang-orang yang tidak berilmu. Dari sini dapat diambil kesimpulan juga bahwa umat Islam itu wajib menuntut ilmu atau berpendidikan, baik itu laki-laki muslim maupun perempuan muslim.
Di era globalisasi sekarang ini, pendidikan di Indonesia mendapat perhatian khusus dari pemerintah, berbagai hal dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, dari penyediaan fasilitas pendidikan, menyejahterakan  para pendidik dan sampai proses meninggikan standar kelulusan.
Hal ini memang benar sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional yang tercantum dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan indonesia sebagai berikut:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan, bertujuan untuk memperkembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab[3]
Dari undang-undang tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses pendidikan itu adalah mengembangkan kemampuan peserta didik yang integral dari potensi spiritual keagamaan, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang benar-benar bakat dari peserta didik itu sendiri.
Kemajuan teknologi modern tentu akan mempengaruhi perkembangan di dunia pendidikan, baik yang berkaitan dengan masalah penyelenggaraan pendidikan maupun dari kemudahan dalam mendapatkan sumber-sumber belajar atau pengetahuan. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi  dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, dan penyajian data dengan menarik serta terpecaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.[4]
Dengan demikian, adanya teknologi yang canggih saat ini yaitu internet maka seharusnya tidak ada suatu kesukaran lagi bagi para pendidik atau peserta didik dalam mencari informasi-informasi terbaru tentang pelajaran dan pengetahuan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi benar-benar dapat membuat pendidikan mengalami perubahan yang begitu besar. Teknologi mampu mencari berbagai informasi pengetahuan yang ingin dicari dengan sangat mudah.
Menurut Amien Rais dalam bukunya Al-Islam dan Iptek, memahami dan mengembangkan teknologi merupakan suatu anjuran yang tercantum dalam Al-Quran. Seperti dalam surah Yunus ayat 101:

Terjemahan:
“Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".
(Q.S Yunus : 101)[5]
Namun kenyataannya, para pakar muslim merupakan pakar yang paling sedikit dibandingkan pakar agama lain.  Pakar yang beragama Budha (Jepang) 6.500 juta pakar/orang, Nasrani (Francis) 4.500 juta pakar/orang dan yang paling banyak adalah dari agama Yahudi (Israil) dengan 8.000 juta pakar/orang sedangkan yang paling sedikit adalah pakar Muslim (Mesir) dengan 367 juta pakar/orang dibawah Hindu (India) dengan 1.300 juta pakar/orang.[6]
Melihat keadaan ini maka seharusnya disadari bahwa tidak bisa kesampingkan peran teknologi internet bagi perkembangan masyarakat dan bangsa. Apalagi di dalam pendidikan, salah satu fungsi teknologi internet bagi pendidikan dan pembelajaran adalah mempermudah dan mempercepat dalam mencari sumber pembelajaran serta berfungsi juga sebagai media pembelajaran dalam menghilangkan kendala tempat, karena siswa dapat mempercepat dan mempermudah dalam mengakses materi pelajaran serta siswa dapat belajar walaupun pengajar berada di tempat yang berbeda, sehingga secara tidak langsung akan membantu penggunaan waktu secara efektif dan meringankan beban pendidik yang bersangkutan.
Dalam buku Gouzali Saydam dijelaskan bahwa munculnya teknologi internet diawali oleh suatu proyek yang dilakukan oleh departemen pertahanan Amerika Serikat (DODDefense Of Departemen) pada tahun 1969. Ketika itu DOD memberikan semacam pekerjaan kepada kontraktor dan juga Universitas untuk melakukan penelitian dengan dana dari militer Amerika Serikat.[7]
Sehingga, pada saat ini teknologi yang mempengaruhi pendidikan yang paling tersohor adalah internet. Teknologi internet telah memperluas jangkauan informasi dan komunikasi yang dilakukan manusia, perkembangannya semakin merambah sampai ke pelosok-pelosok kota. Dengan demikian, informasi dan komunikasi dilakukan melalui media internet dewasa ini sudah menjadi produk yang mudah dan murah diproleh, dengan semakin banyaknya warnet–warnet (warung internet) yang menjual jasa internet.
Sudah seyogyanya internet ini dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, dan dari kenyataan yang ada peneliti melihat di MA Cokroaminoto Kabupaten Gorontalo, satu-satunya Madrasah Aliyah yang dikelola oleh yayasan Syarikat Islam di Gorontalo, dibangun tahun 2009 sudah menggunakan jasa internet dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini sangat baik sekali sebagai tanggapan sekolah terhadap perkembangan zaman.
Sementara itu, fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar berbasis internet di MA Cokroaminoto memiliki 1 (satu) labotarium komputer dengan jumlah unit komputer sebanyak 7 (tujuh) buah komputer. Selain itu, MA Cokroaminoto memiliki 1 ruangan khusus untuk pelayanan internet masyarakat yang dikembangkan oleh Kominfo di tiap-tiap kecamatan, yakni PLIK dengan jumlah komputer 7 unit. Meskipun secara operatif, ruangan PLIK tidak dikhususkan untuk kegiatan belajar mengajar. Namun, pada perkembangannya para siswa sering menggunakannya untuk keperluan mencari berbagai informasi mengenai pelajaran yang diberikan oleh pendidik, terutama tugas.
Dalam hal kegiatan belajar mengajar, kehadiran PLIK (Pusat layanan Internet Kecamatan) yang ditempatkan di madrasah tersebut memudahkan para pendidik memanfaatkan hal ini dengan mengalihkan perhatian belajar siswa yang sifatnya monoton kepada pembelajaran berbasis internet. Namun, dari sisi lain, penerapan dan pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet masih memiliki kekurangan-kekurangan. Antara lain, (1) kurangnya pemahaman siswa dalam menggunakan internet, (2) sebagian pendidik belum mampu menerapkan sistem pembelajaran berbasis internet, (3) belum adanya aturan baku mengenai pemafaatan internet dari pihak madrasah, dan (4) fasilitas komputer yang minimal.
Dari latar belakang di atas penulis berinspirasi untuk melakukan penelitian yang bersifat Classroom Research atau penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan dan Pengembangan Pembelajaran berbasis Internet di Madrasah Aliyah Cokroaminoto Kabupaten Gorontalo”.
B.     Rumusan dan Batasan Masalah
Dari latar belakang di atas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah penerapan dan pengembangan Pembelajaran Berbasis Internet pada kelas X di Madrasah Aliyah Cokroaminoto Kabupaten Gorontalo?
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti menarik sub-sub masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana penerapan pembelajaran di MA Cokroaminoto
2.      Bagaimana kendala penerapan pembelajaran berbasis internet di MA Cokroamionto dan apa solusinya
C.    Definisi Istilah dan Operasional
Untuk menghindari kesalahan dalam pengertian judul, di bawah ini penulis mendefinisikan judul penelitian yang digunakan, yakni :
1.      Penerapan : penerapan dimaksud adalah cara, perbuatan menerapkan atau bisa pula diartikan sebagai perihal mempraktikan.[8] Dalam penelitian ini penerapan yang dimaksudkan adalah pendidik dapat mempraktikkan.
2.      Pengembangan : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan.[9] Lebih dijelaskan lagi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta, bahwa pengembangan adalah perbuatan menjadikan bertambah, berubah sempurna (pikiran, pengetahuan dan sebagainya).[10]
3.      Pembelajaran : merupakan terjemahan dari kata “Instruction” yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau “intruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Pengertian ini lebih mengarah kepada pendidik sebagai pelaku perubahan.[11]
4.      Berbasis : Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata basis berarti dasar, pokok dasar. Kata berbasis memiliki makna berdasar atau berpokok dasar.[12]
5.      Internet : Mengenai definisi internet, di bawah ini beberapa pandangan tokoh tentang definisi internet, antara lain:
a.       Menurut Budi Sutejo Dharma Oetomo Internet adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan- jaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia.[13]
b.      Menurut Arief Ramadhan internet adalah merupakan sistem komunikasi yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia sehingga dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Internet menggunakan protocol standart TCP/IP (Transmission Control Protokol/Internet Protokol ) yang berfungsi untuk mnghubungkan semua jenis, tipe dan sistem komputer yang ada di seluruh dunia agar dapt saling berkomunikasi satu sama lain.[14]
c.       Menurut Shirky internet adalah jaringan ( Network ) komputer yang tersebar di dunia. Jaringan berarti sekelompok komputer yang dihubungkan bersamaan sehingga dapat berbagi informasi. Dalam internet terkandung sejumlah standar untuk melewatkan informasi dari satu jaringan ke jaringanyang lainnya, sehingga jaringan tersebut dapat berkomunikasi.[15]
d.      Menurut Shidarta internet adalah forum global pertama dan perpustakaan global pertama di mana setiap pemakai dapat berpartisipasi dalam segala waktu. Karena, internet merupakan perpustakaan global maka pemakai dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar.[16]
e.       Menurut Abdul Razaq dan Bachrul Ulum Ruly, internet adalah sumber daya informasi yang menjangkau seluruh dunia. Di mana antara satu komputer dengan komputer lain di dunia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi. Internet merupakan forum global yang tidak membatasi Negara, berokrasi, manusia dan waktu, sehingga antar manusia dapat saling bertukar informasi dan dapat memberdayakan informasi tersebut.[17]
f.       SP Hariningsih, mengungkapkan bahwa internet secara umum merujuk kepada gabungan jaringan komputer yang berkomunikasi menggunakan sistem pertuturan yang sama dikenali sebagai TCP/IP. Ia berfungsi sebagai satu rangkaian yang besar menghubungkan badan Pemerintahan, Komersial, Intitusi Pendidikan dan individu di seluruh dunia.[18]
Jadi, dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan komputer secara global/dunia yang dapat digunakan untuk berkomunikasi secara cepat dan sebagai media untuk mendapatkan informasi secara umum.
Dari definisi di atas, secara operasional judul penelitian di atas adalah pendidik dapat mempraktikkan dan mengubah cara menyampaikan pikiran atau ide belajar berdasar pada internet di Madrasah Aliyah Cokroaminoto Kab. Gorontalo.
D.    Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan penulisan skripsi ini adalah:
1.      Untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang sistem pembelajaran berbasis internet, dan
2.      Apakah informasi yang dihasilkan dapat membantu pihak madrasah dalam melakukan tindaklanjut sesuai temuan penelitian.
Kegunaan penelitian:
1.      Menambah wawasan penulis mengenai penerapan dan pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet yang sebenarnya tanpa harus berpedomana pada teori-teori yang ada, dan
Memberikan saran-saran kepada pihak madrasah yang kiranya dapat bermanfaat bagi pihak madrasah.


[1]Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Klam Mulia, 2002), h. 17-18.
[2]Departemen Agama Republik Indonesia, Al Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Al-Hidayah Surabaya, 1971), h. 910.
[3]Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departeman Agama Islam RI, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, (Dirjen Pendidikan Islam RI, Jakarta, 2006), h. 8-9.
[4]Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT Raja grafindo Persada, 2007), h15-16.
[5]Departemen Agama Republik Indonesia., Op Cit., h. 322.
[6]Amien Rais, Al-Islam dan Iptek (Jakarta: PT. Raja Grafindopersada, 1998), h. 217-218.
[7]Gouzali Saydam, Teknologi Komunikasi Perkembangan dan Aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 359.
[8]Artikata, Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, 2012, http://www.artikata.com/arti-381428-penerapan.html [11/11/2012].
[9]Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan Kedua. (Jakarta: Balai Pustaka. 1989), h. 414.
[10]Poerwadarminta, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 473.
[11]Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran : Landasan dan Aplikasinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 265.
[12]Ibid, h. 93.
[13]Sutejo Budi, e-Education, Konsep Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan (Yogyakarta: Andi, 2002), h. 52.
[14]Tim Edukom, Pengenalan Internet (Jakarta : CV. Sinar Cemerlang Abadi, 2006), h. 1.
[15]Shirky C. Internet Lewat e-mail (Jakarta: PT. Alex Media Kompitudo, 1995), h. 02.
[16]Shidarta  Internet: Informasi Tanpa Hambatan (Jakarta: PT. Alex Media Kompitudo, 1996), h. 03.
[17]Abdul Razaq dan Bachrul Ulum Ruly, Belajar Singkat Cepat Mahit Internet (Surabaya: INDAH, 2003), h. 09.
[18]Hariningsih, Teknologi Informasi (Yogyakarta : GRAHA ILMU, 2005), h. 123.
Share this article now on :

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))